Kenyamanan yang Membuat Lupa Diri - Xeon RC 125
Your Ads Here

Kenyamanan yang Membuat Lupa Diri

https://media.istockphoto.com/id/516553622/photo/motorcycle-battery-indicator.jpg?s=612x612&w=is&k=20&c=h3-ILVTi4E5wuRcpU0FTFZCqfa6XgDEPkf_qk9ZGSLY=

Setelah saya beralih ke motor transmisi manual, tersadar bahwa ternyata mengendarai motor matic ini lebih sulit. Dibekali banyak fitur dan teknologi yang membuat nyaman pengendaranya, menjadi seorang rider yang malas, dan lebih suka seenaknya. Dibandingkan dengan motor manual saya harus berpikir secara matang sebelum mengambil keputusan dalam waktu yang sangat singkat. Dari perhitungan itu ada sebuah resiko. Belum lagi prosesnya yang ruwet mengatur gas, rem, kopling, dan pindah gigi, dengan begitu kesempatan untuk ugal-ugalan itu lebih kecil.

Motor matic ini saya kira lebih berbahaya dari pada motor manual. Dengan kesederhanaan pengoperasiannya hanya dengan gas dan rem, membuat semua orang bisa mengendarainya, dari bocah usia SD sampai lansia. Di awal saya katakan sulit bukan soal mengendarainya melainkan melawan keinginan diri, agar tertib dijalan itu susah.

Tidak ada Netral

Bukan membahas transmisi, melainkan kondisi seorang pemotor itu mudah emosian. Bukan berarti gampang marah, tapi mudah terpengaruh oleh suatu keadaan, langsung reaksi tanpa berpikir. Ini gampang dilihat dari perilakunya dijalan. Bukan lagi soal kondisi lalu lintas yang ruwet tapi kondisi kehidupan mereka ikut  berkontribusi.


Jaga Jarak

Entahlah kenapa pengendara lebih memilih jarak 1 cm antar pengendara lain. Bermodal gas dan rem dipikirnya bukan masalah? Sadarkah ketika melakukan pengereman, saat tuas rem ditarik motor tidak langsung langsung berhenti. Melainkan melakukan deselerasi, ditambah daya dorong inersia. Dengan jarak demikian, yang tidak memberikan ruang dan waktu untuk bereaksi untuk pengendara.


Saya Cepat - Saya Duluan!

Akselerasi yang mulus membuatnya menjadi fitur andalan. Dan sangat disayangkan sekali banyak disalah gunakan. Dalam persimpangan, keluar masuk gang tanpa memperhatikan posisi dan situasi. Menyebrang  atau putar balik, sering tidak memperhatikan kendaraan lain. Lampu hijau dianggap garis start balapan. Di kemacetan bukannya ikut antri tapi nyelip sana-sini biar dapat yang paling depan. Dan segala kesemrawutan yang berkiblatkan nafsu.


Fasilitas yang disia-siakan

Lampu jauh digunakan untuk melihat dan terlihat oleh kendaraan dari jauh, tapi dinyalakan terus berdalih lampunya kurang terang. Akhirnya menyakiti orang lain. CBS dan ABS rusak dan dirusak oleh penggunaannya dengan kebiasaan jarinya usil menekan rem tanpa disadari. Idling start sistem rusak penggunanya tidak pandai merawat kelistrikan motor. Keyless yang katanya aman dari maling tapi remotnya dimasukan ke dasbor sama saja bohong. Dan masih banyak lagi...


Mental Block

Ngeyel condong ke orang yang tidak mau belajar, tetap yakin dengan apa yang dia percayai.  Pikirannya yang terkunci, membuat apapun ilmunya tidak akan pernah masuk, selagi dia pegang erat kepercayaannya.  Sampai terjadi suatu kejadian yang membuat dia trauma atau sadar.

Sedangkan orang tidak tahu itu tidak memiliki ilmu. Jika diberikan ilmu dia memikirkannya. Maka dia melihat bisa manfaatnya atau tidak. kemudian mengambil keputusan.

    Tulisan diatas bukan bermaksud menjelekan para pengendara motor matic melainkan kesadaran saya pribadi saat menjadi pengendara motor matic.

Jadilah pengendara motor yang terus belajar hal-hal baru, yang berguna untuk diri dan orang lain. Sehingga menciptakan pengendara yang berilmu dan keahlian yang mampu mempengaruhi pengendara lain. Demi menciptakan lingkungan dan lalu lintas yang lebih baik.

Comments