Berawal dari menaruh es teh dalam bagasi, dan sesampainya di rumah es tehnya kok ga dingin? Esoknya motor jalan selama 15 menit, indikator temperatur menyala, tak lama motornya mogok. Pada bagasi terasa panas. Istirahatkan sebentar mesin bisa hidup, lalu mati lagi. Setelah diperiksa tabung air coolant ternyata kosong! Ini yang dinamakan mesin overheat.
Perlu diketahui seri Mio, termasuk Xeon, punya masalah panas pada mesin. Maka dari itu Yamaha bekali dengan radiator. Sebab motor jenis ini mesinnya ada tepat di bawah jok, dengan kata lain rider duduk di atas mesin. Sehingga mesin tidak mendapat semburan angin secara langsung.
Saya laporkan masalah ini ke bengkel resmi Yamaha terdekat. ternyata hanya dikuras. Masalah belum selesai, air coolant tetap terkuras dengan sendirinya. Ke bengkel biasa juga tidak mengatasi masalah. Setelah ketidakpuasan tersebut, saya cari info sendiri, dan menemukannya seperti ini:
Berdasarkan logika saya, jalur sirkulasi radiator adalah sebagai berikut:
Radiator = waterpump > thermostat > mesin > boring > kembali ke radiator
Tiga indikasi radiator rusak:
Waterpump mati, air diam saat mesin hidup dan panas, air tetap tidak mengalir.
Bocor gasket/o-ring, biasanya terjadi pada blok silinder, membuat air radiator mendidih
Seal aus, seal waterpump sudah getas tidak mampu menahan tekanan dalam mesin sehingga bercampur oli.
Ternyata setelah saya cek sendiri ternyata seal yang bocor. Jika sekedar dilihat tidak terjadi rembesan karena tidak ada tekanan dalam mesin. Khawatir air coolant masuk ke mesin, saya kuras oli. Syukur ternyata tidak ada.
Sekedar saran dari saya, lebih baik ganti air coolant setahun sekali walaupun saya tau air coolant ini bisa bertahan sampai lima tahun. Maksudnya untuk memantau kondisi radiator, daripada kena service seperti ini jatuhnya bisa mahal, karena pekerjaan ini sangat merepotkan, tidak cukup bongkar radiator beres, tapi masih banyak bongkar ini-itu.